Lewat pertarungan yang berlangsung selama 96 menit itu, pasangan unggulan pertama turnamen ini harus lebih dulu kehilangan game pertama. Greysia/Apriyani mengaku langsung mendapatkan tekanan dari duo Stoeva itu di awal pertandingan. Rapatan pertahanan lawan, menjadi kendala utama Greysia/Apriyani saat kalah di game pembuka.
“Pasangan Bulgaria ini main bagus, serangan mereka juga kuat. Kita sempat keteteran sampai di babak kedua. Kita mau menyerang juga defensnya susah ditembus. Akhirnya kita mau nggak mau harus tahan sampai lawan bisa mati sendiri,” ungkap Greysia Polii.
“Tadi penuh perjuangan juga ya. Dari game pertama sampai pertengahan poin game kedua. Tapi pas game kedua itu, Koh Didi (Eng Hian) bilang harus bisa tahan, kuat pikirannya mau menang, mau menang. Pada akhirnyaa kita bisa keluar dari tekanan karena ada tujuannya,” sambung Apriyani Rahayu menambahkan.
Belajar dari kekalahan di game pertama, ganda putri peringkat delapan dunia ini mencoba untuk mengambil alih kendali permainan pada game kedua. Meski Stoeva/Stoeva sempat berusaha mengungguli, namun akhirnya Greysia/Apriyani berhasil memenangkan game kedua. “Tadi ketinggalan satu dua poin dan di situ kita berpikir untuk mengembalikan situasi. Untuk bisa mimpin lagi,” tutur Apriyani.
Memasuki game penentu, Greysia/Apriyani sempat kembali tertinggal lawan di awal permainan. Beruntung akhirnya mereka berhasil menyalip poin lawan untuk memastikan kemenangannya dan merebut gelar juara di ajang Barcelona Spain Masters 2020 BWF World Tour Super 300 ini.
Gelar ini menjadi yang kedua bagi Greysia/Apriyani di awal 2020. Sebelumnya mereka juga sukses menjadi kampiun di kejuaraan Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Januari lalu. “Dengan kemenangan ini, kita berharap kedepannya akan ada gelar-gelar lain yang mengikuti,” tandas Greysia.