"Alhamdulliah, saya merasa senang karena bisa menang setelah Indonesia tertinggal dan bisa menyamakan kedudukan jadi 2-2," tanggap Lanny terkait kemenangannya, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Nita/Lanny merupakan "pasangan dadakan" setelah Jesita Putri Miantoro mengalami cedera paha kiri. Jesita/Lanny berhasil memenangkan dua partai sebelumnya melawan Fan Ka Yan/Yau Mau Ying asal Hong Kong dan Rakhmetullayeva Nargiza/Smagulova Kamila (Kazakhstan)
Meski baru dipadukan, Nita dan Lanny mampu menampilkan permainan yang baik, buah hasil latihan bersama di pelatnas PP PBSI di Cipayung, Jakarta.
Ganda putri pertama, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, sudah berjuang dan menampilkan seluruh kemampuan terbaik. Namun, perjuangan Ana/Tiwi belum berujung pada hasil positif setelah dikalahkan Baek Ha Na/Seong Seung Yeon 20-22 19-21.
"Saya dan Tiwi sudah mengeluarkan seluruh kemampuan yang kami miliki. Tidak ada yang kami simpan-simpan. Kami sudah berusaha yang terbaik," tutur Ana.
Walau Ana/Tiwi kalah tim putri Indonesia sukses mengungguli Korea Selatan dengan skor 5-0 dan keluar sebagai juara grup.