"Kecewa tak bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Setelah gagal saat lawan Hong Kong, kami kini kalah lagi. Yang pasti saya mendapat banyak pelajaran saat pertama kali di BATC ini," kata Yeremia, lewat keterangan pers Humas PP PBSI.
"Ternyata, tekanan mental main di beregu itu berbeda dengan di kejuaraan perseorangan," Yeremia, menambahkan.
Setelah kalah jauh pada gim pertama, pada gim selanjutnya Pram/Yere mulai menemukan bentuk permainan. Pasangan muda "Merah Putih" ini bisa mengejar hingga angka 19-20. Namun, kesalahan Pram yang tak mampu menyeberangkan kok, mengakhiri laga.
"Kekalahan tadi, terus terang karena kami belum bisa beradaptasi dengan lapangan dan shuttlecock. Atmosfernya belum dapat. Kami juga kurang tenang dan bernapsu untuk segera dapat poin agar menang. Kami bermain terlalu menggebu-gebu," Yeremia, menjelaskan.
Meski penuh drama, perjuangan pantang menyerah tim putra bulu tangkis Indonesia berbuah manis. Chico Aura Dwi Wardoyo dan kawan-kawan menang tipis 3-2 atas Korea Selatan.