"Persiapan sejauh ini sama seperti pertandingan biasanya. Hanya saja, karena ini beregu, jadi saya lebih ke menjaga mental dan (rasa) tidak mau kalah juga," kata Putri saat dijumpai di pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (9/2).
Putri tak menampik ada perasaan tegang karena kali ini ia dipercaya sebagai tunggal putri yang membuka jalan skuad Indonesia untuk merebut poin pertama di BATC, karena pada edisi sebelumnya, posisi itu diemban oleh Gregoria Mariska Tunjung.
Antara melaporkan, pada edisi tahun ini, Gregoria difokuskan untuk menjalani persiapan serta mengikuti enam turnamen penting yang masuk dalam penghitungan poin kualifikasi Olimpiade Paris 2024. "Pasti ada sedikit perasaan tegang, tapi karena saya sudah pernah merasakannya, sebagai pembuka juga susah-susah gampang. Saya besok akan berusaha untuk bisa bermain baik saja, dan yang penting tidak mau kalah, karena dari situ pasti ada kemungkinan menang juga," kata Putri.
"Ya pasti (merasa kehilangan sosok senior), karena Kak Gregoria pengalamannya juga lebih banyak daripada aku. Tapi aku harus bisa gantiin Kak Gregoria dan harus menunjukkannya," tambahnya.
Lebih lanjut, Putri menilai ia kini sudah mulai menemukan rasa percaya dirinya lagi setelah sempat merasa terpuruk beberapa waktu lalu. "Menurut aku, dari awal tahun kemarin sampai sekarang, aku ada progres, dari cara bermain, cara berpikir, pelan-pelan sudah mulai bangkit lagi," ungkap tunggal putri peringkat 33 dunia tersebut.
Proses kebangkitannya itu pun tak lepas dari pelatih, keluarga, dan teman-teman dekat Putri, yang terus memberikan dukungan untuknya. "Lebih kayak harus lebih pede (percaya diri) lagi. Kalau misal kalah tidak usah peduli orang-orang mau ngomong apa, yang penting latihannya semangat dan percaya diri," pungkasnya.