Hingga saat ini, tercatat sudah 16 turnamen yang ditunda atau dibatalkan akibat pandemi COVID-19, termasuk diantaranya empat kejuaraan BWF World Tour dan Badminton Asia Championships 2020 yang sejatinya merupakan perhitungan akhir sebelum Olimpiade. Bahkan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) juga telah resmi mengumumkan bila Piala Thomas dan Uber harus ditunda hingga Agustus mendatang.
Melihat hal tersebut, lantas bagaimana peluang wakil Indonesia menuju panggung Olimpiade Tokyo 2020 mendatang?
Sejauh ini, Indonesia sudah mencatatkan tujuh wakil yang berhasil lolos ke ajang Olimpiade Tokyo 2020. Mereka antara lain ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Namun, Indonesia punya kemungkinan mengirimkan satu wakil lagi dari sektor ganda campuran melalui pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle andai saja BWF memutuskan untuk mengakhiri masa perhitungan poin Race to Tokyo 2020 selesai pada ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000 yang telah rampung 15 Maret, kemarin.
Di tengah-tengah pandemi ini, apapun bisa terjadi. Seperti isu penundaan Olimpiade Tokyo 2020 yang belakangan santer diberitakan, misalnya. Menanggapi isu tersebut, pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan mengatakan bila saja hal itu terjadi, tentunya sangat disayangkan.
Apalagi turnamen seperti Badminton Asia Championships 2020, Piala Thomas dan Uber 2020, Swiss Open 2020 BWF World Tour Super 300, XXI Giraldila 2020, North Harbour International 2020, Vietnam International Challenge 2020, India Open 2020 BWF World Tour Super 500, Orleans Masters 2020 BWF Tour Super 100, Waikato International 2020, Polish Open 2020, Malaysia Open 2020 BWF World Tour Super 750, Canadian International Challenge 2020, Osaka International Challenge 2020, Finnish Open 2020, Singapore Open 2020 BWF World Tour Super 500 dan Dutch International 2020 resmi ditangguhkan.
“Kalau dibilang merugikan ya memang kita sebagai pemain rugi. Tapi ini kan musibah yang dialami dunia, kita nggak bisa apa-apa, demi keselamatan bersama ya harus diikuti,” kata Praveen Jordan.