“Ketika sampai pada (titik) stres, itu bisa dilepaskan dengan berbelanja. Selain itu saya belum cukup membicarakannya. Saya sangat menyukai sepatu, jadi saya membeli banyak sekali sepatu. Jika saya melihat sesuatu yang saya suka, saya cenderung mencobanya dan pasti akan membelinya,” kata An Se Young dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Selain berbelanja, tunggal putri nomor sembilan dunia itu juga memilih banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk sekadar mengembalikan suasana hatinya.
“Saya tidak suka tinggal di rumah, saya suka pergi keluar dan berbelanja untuk melihat-lihat tempat makan dengan makanan yang enak atau pergi karaoke. Saya tidak akan menyia-nyiakan satu menit pun,” tuturnya lalu tertawa.
Sebagai pebulutangkis elite dunia yang masih berusia 18 tahun, Young tidak menepis bahwa terkadang dia merasa iri dengan apa yang dilakukan kebanyakan remaja pada umumnya. Meski demikian, Young mengaku tidak menyesal karena memilih menjadi seorang atlet elite dunia.
“Ketika saya melihat teman-teman saya memposting foto liburan mereka di media sosial, saya kadang sangat iri pada mereka. Saya tidak menyesal karena tidak bisa bergaul dengan teman-teman saya. Tapi saya suka pergi ke suatu tempat,” ungkapnya.
Berkat pengorbanannya, saat ini An Se Young telah menjadi tunggal putri termuda di dunia yang mampu bertengger di peringkat sepuluh besar ranking BWF. Peluangnya untuk berlaga di ajang Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung tahun depan pun sangat terbuka lebar.