Bongkar Pasang

Anggia Shitta Awanda saat berpasangan dengan Della Destiara Haris pada Djarum Superliga 2017.
Anggia Shitta Awanda saat berpasangan dengan Della Destiara Haris pada Djarum Superliga 2017.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Sektor ganda putri Indonesia terus berupaya mendapatkan kombinasi terbaik demi menyongsong perhelatan akbar Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Kali ini, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI, Eng Hian bakal menjajal racikan barunya dengan merotasi beberapa pasang anak asuhannya.

Rizki Amelia Pradipta akan coba dipasangkan dengan Ni Ketut Mahadewi, sedangkan Della Destiara Haris akan dipasangkan bersama Anggia Shitta Awanda. Rencananya, kedua pasangan ‘Bongkar-Pasang’ ini bakal dijajal pada turnamen Denmark Open 2018 BWF World Tour Super 750 pada 16 Oktober mendatang.

Ini semua dilakukan Eng Hian demi mencapai hasil yang maksimal sekaligus misi pencarian kombinasi pasangan ganda putri kedua setelah Greysia Polii/Apriyani Rahayu. "Pasangan utama ke olimpiade tetap Greysia/Apriyani, selama ini penampilan mereka cukup baik. Greysia sudah komitmen sama saya untuk bertahan, dia mau cari medali di olimpiade terakhirnya sebelum pensiun," kata Eng Hian.

Tim pelatih ganda putri Indonesia benar-benar putar otak demi mengirimkan wakilnya ke pentas Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Rizki/Della yang saat ini menduduki peringkat 11 dunia sudah tampil baik. Namun Eng Hian masih berharap mendapatkan yang lebih baik lagi lewat strategi bongkar pasang ini.

"Memang sengaja dibongkar pasang karena hasil di beberapa turnamen selama ini tidak sesuai harapan, saya coba formula baru. Kenapa mereka? Karena untuk level yang di atas memang yang ada cuma mereka. Ada yang menanyakan kenapa sudah ranking 11 lalu dipisah? Buat saya, bukan masalah rangkingnya, tapi kualitasnya. Kalau nggak pernah dapet gelar dan cuma jadi partisipan ya mendingan saya bongkar," paparnya.

Sempitnya waktu jelang kualifikasi Olimpiade yang mulai bergulir awal tahun depan, tak membuat Eng Hian khawatir. Sebab, persaingan di sektor ganda putri dinilainya tidak seberat sektor ganda putra. Makanya, peluang untuk masuk top delapan dunia dan lolos ke Olimpiade masih terbuka lebar.

"Saya lebih mementingkan kualitas, kalau pasangan baru tapi bisa menembus, masih ada kesempatan untuk mengejar ke olimpiade. Kalau kualitas penampilannya bagus, ikut 12-14 turnamen setahun misalnya masuk semifinal atau bahkan juara setidaknya dapat tiga gelar, saya tetap optimis bisa tembus delapan besar, peluangnya cukup terbuka," tutupnya.