“Kami tidak pernah membayangkan jika kami bisa (melangkah) sejauh ini. Wow! Dalam pertandingan, sepertinya mereka mengalami masalah dengan penguluran waktu kami. Tapi saya merasa mereka juga yang menunda,” kata Daniel Marthin selepas pertandingan dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Debut Daniel/Leo di turnamen Super 1000 ini boleh dibilang sangat dahsyat bahkan fantastis. Bagaimana tidak. Juara Dunia Junior 2019 itu, yang notabene masih berada di peringkat 70 dunia mampu mengalahkan seniornya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (no. 6 dunia) dan menyingkirkan juara Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750, Langridge/Ellis (no. 22 dunia). Tentunya, ganda putra binaan PB Djarum Kudus itu menjadi angin segar untuk regenerasi ganda putra Indonesia.
“Saya tidak mau berpikir terlalu jauh di turnamen ini. Karena kalau sampai berpikir seperti itu dan kami tidak bisa mencapainya, maka saya akan sangat kecewa. Jadi saya hanya fokus selangkah demi selangkah,” tutur Leo Rolly Carnando.
Selanjutnya, di babak semifinal Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Daniel/Leo akan berhadapan dengan pasangan medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 asal Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong. Tentunya, ini akan menjadi duel perdana bagi kedua pasangan.