Hasil ini juga mencatatkan penebusan kekalahan dari Kean Yew atas pemenang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu, saat keduanya bertemu di babak final tunggal putra Indonesia Open 2021 pada akhir November di Nusa Dua, Bali. Namun, Axelsen masih unggul 4-1 dalam catatan pertemuan dengan Kean Yew.
Antara melaporkan, Axelsen tampil baik pada awal gim, langsung memberikan tekanan kepada Kean Yew, meski pebulu tangkis peringkat ke-22 dunia itu bisa memberikan perlawanan. Namun, ia kembali tertinggal di interval kedua dan seolah akan kembali menelan kekalahan dari Axelsen.
Permainan Axelsen tak berkembang pada dua gim terakhir, bahkan menciptakan skor yang sulit dipercaya mengingat ia tampil dengan kondisi prima pada Tokyo 2020 dan menyabet dua gelar Nusa Dua dari Indonesia Open 2021 dan BWF World Tour Finals 2021.
Satu-satunya keunggulan Axelsen pada gim kedua adalah dengan mencetak skor 1-0 atas Kean Yew. Namun, ia justru tertinggal telak dari lawannya yang skornya kian menjauhi posisi Axelsen.
Begitu pula pada gim penentu, permainan Kean Yew makin tak terbendung dan mengakhiri harapan Axelsen untuk menjuarai BWF World Championship untuk kali kedua.
Pada babak kedua, Kean Yew bertemu pebulu tangkis asal Austria, Luka Wraber, yang menjadi pertemuan perdana mereka.
Sementara, nasib lebih baik dialami wakil Denmark lainnya yang lolos ke babak 32 besar, yakni Anders Antonsen, Rasmus Gemke, dan Hans-Kristian Solberg Vittinghus.
Antonsen, unggulan ketiga kejuaraan ini, melaju ke babak kedua setelah mengalahkan pebulu tangkis Komite Olimpiade Rusia Vladimir Malkov dengan dua gim langsung 21-16, 21-13. Kemudian unggulan ke-11 Gemke menundukkan pebulu tangkis Prancis Brice Leverdez juga dengan dua gim langsung 21-13, 21-7.
Sementara Vittinghus harus bersusah payah melalui babak pertama saat berhadapan dengan Tien Minh Nguyen dari Vietnam. Vittinghus menghabiskan waktu pertandingan selama 62 menit sebelum mengemas kemenangan rubber game 21-16, 21-23, 21-10.