"Kami tahu jika mengikuti ritme permainan lawan, maka akan sulit karena mereka bermain sangat baik. Jadi, kami fokus untuk menyerang, dan itu bekerja dengan baik," kata Hoki melalui keterangan resmi BWF.
Tekanan langsung dilancarkan Hoki/Kobayashi saat gim pertama dimulai. Drive cepat dan smes menjadi andalan serangan mereka untuk membekukan strategi lawan.
Melawan ganda putra China, mereka dituntut agar tak melakukan kesalahan sekecil apapun. Oleh karena itu, Hoki/Kobayashi juga memastikan servis dan reli mereka berjalan baik tanpa ada kesalahan. "Kami juga menjaga servis dan reli dengan baik sehingga bisa memengaruhi hasil pertandingan. Mereka bermain sangat baik," ujar Hoki.
Antara melaporkan, Hoki/Kobayashi begitu mewaspadai lawannya, terutama He Ji Ting yang punya tekanan pukulan sangat kuat. Ji Ting dipandang Hoki sebagai motor utama pasangan unggulan ke-16 itu sehingga setiap gerakannya harus diawasi. "Kami rasa mereka bermain sangat baik, terutama He yang punya pukulan kuat dan dia pemain kuncinya. Jadi, kami berusaha untuk bertahan, kami mengandalkan Kobayashi untuk menahan serangan mereka," tutur Hoki.
Mendapat gelar bersejarah bagi Jepang membuat Hoki/Kobayashi sangat senang karena menambah torehan gelar mereka di penghujung 2021. "Kami sangat-sangat senang dengan hasilnya, kami tak tahu lagi harus berkata apa," ungkap Hoki.
Pencapaian membanggakan yang bahkan belum pernah ditorehkan ganda putra peringkat satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon ini, memotivasi mereka untuk terus menjaga kualitas permainan di musim depan. "Setelah di Denmark, kami berkeinginan menjaga tingkat permainan dan terus berusaha hingga hari ini," jelas Hoki.
"Kami harap permainan kami terus konsisten hingga tahun depan," pungkasnya.