Setelah kegagalan di Bali, Akane bersiap untuk bertarung di Kejuaraan Dunia 2021 yang berlangsung di Huelva, Spanyol, pada 12-19 Desember. Ia akan melakukan pemulihan fisik dan mental sekaligus evaluasi dari keikutsertaan di Indonesia Badminton Festival ini.
"Kesalahan yang ada di pertandingan ini dan seluruh pertandingan di Bali, akan jadi bahan pelajaran dan evaluasi dengan pelatih untuk tampil di Spanyol," jelas Yamaguchi, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
Pada pertandingan di semifinal ini, Yamaguchi berusaha keluar dari tekanan Sindhu yang bermain cepat sejak awal. Belum lagi, tinggi badan juara Kejuaraan Dunia 2019 yang menjulang serta pergerakan kaki yang agresif, menguntungkannya dalam mengejar penempatan kok Yamaguchi yang akurat.
"Sebenarnya saya punya strategi untuk meredam pergerakan agresif Sindhu. Tapi sayang, di gim terakhir tidak berjalan sempurna," kata kata pemain kelahiran Fukui, pada 6 Juni 1997 ini.
Pada gim kedua, lanjut Yamaguchi, strategi tersebut berjalan dengan baik dan situasi berbalik menjadi keuntungan. Namun, pada gim ketiga, Sindhu justru mulai membaca pola permainan Yamaguchi hingga bisa keluar dari situasi itu.
"Di gim ketiga, pola permainan sudah terbaca dan lawan kembali menekan," demikian Yamaguchi.