Busanan tampak tak menemui kesulitan dalam mengatasi permainan Yeo, dan menyudahi gim pertama dengan kemenangan 21-7. Penguasaan pertandingan juga menjadi milik Busanan, sebelum Yeo memutuskan mundur saat skor 15-9.
"Saya bermain lebih baik dari sebelumnya. Sayang saja Yeo harus mundur diri," ungkap Busanan, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
Lebih lanjut Busanan menyatakan, sejak awal pertandingan, permainan Yeo tidak pada performa terbaik. Hingga gim kedua, menurutnya, Yeo sudah tak lagi agresif dan cenderung melepas permainan net maupun drop shot darinya. "Saya turut prihatin dengan Yeo," katanya.
Sebelumnya, Rasmus Gemke dari Denmark dan Kento Momota (Jepang) tidak bisa meneruskan pertandingan menyusul cedera. Yang terakhir, ganda putra Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), juga mundur pada Kamis (2/12).
Pada pertandingan berikut, Busanan mengakui akan menemui Akane Yamaguchi (Jepang), yang disebutnya sebagai lawan berat. Untuk itu Busanan ingin tampil maksimal dan tanpa beban. "Laga melawan Akane sangat berat, tapi saya mau tampil maksimal saja dan tanpa beban," ujarnya.
Kendati berada dalam satu grup dengan para tunggal putri papan atas, Akane Yamaguchi dari Jepang dan An Se Young (Korea Selatan), Busanan ingin tampil maksimal. Sedangkan Yeo yang mundur karena cedera lutut kiri yang kambuh, harus tersingkir dari gelaran berhadiah total 1,5 juta dolar AS ini.
Sebelumnya, Busanan menelan kekalahan dari An Se Young (Korea Selatan) pada laga pertama, Rabu (1/12). Namun, Busana mengklaim akan memanfaatkan ajang ini untuk menambah pengalaman bermain melawan pemain kelas dunia. "Saya senang bisa bertanding dengan pemain papan atas. Ini menjadi pengalaman terbaik," pungkasnya.