“Puji Tuhan ini penampilan perdana saya di kejuaraan World Tour Final. Rasanya cukup antusias. Apalagi hasil di turnamen ini masuk kedalam perhitungan Olimpiade 2020, jadi tentu saja saya akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan hasil terbaik di turnamen ini. Ada sedikit perasaan tegang karena ini kan World Tour Final, semua pemain terbaik dunia ada di sini,” kata Jonatan Christie.
“Pelatih saya juga bilang kalau saya harus fokus di kejuaraan ini. Katanya, anggap saja seperti pra Olimpiade 2020. Karena kan memang pemain yang turun kemungkinannya kurang lebih sama,” lanjutnya menambahkan.
Jonatan sendiri berada di urutan ketiga dalam daftar Race to Guangzhou BWF World Tour Finals 2019 dengan raihan 94.440 poin. “Sejauh ini kondisi saya oke dan fit. Selama persiapan dan setelah SEA Games kemarin, saya terus menjaga kondisi supaya jangan sampai sakit dan jauh dari cedera. Selama persiapan juga saya lebih fokus mematangkan strategi dan pola permainan,” jelasnya.
Menanggapi soal peta persaingan di sektor tunggal putra BWF World Tour Finals 2019, Jonatan mengaku tidak mau terlalu terbebani. Menurutnya, catatan head to head dengan para pebulutangkis yang turun di kejuaraan ini tidak bisa dijadikan patokan untuk hasil akhir pada pertandingan nanti.
“Apapun bisa terjadi di lapangan. Head to head tidak bisa dijadikan patokan bisa menang atau kalah, tinggal kitanya saja siap atau tidak begitu masuk kelapangan. Menurut saya, terlalu percaya diri juga nggak boleh dan terlalu pesimistis juga nggak boleh. Yang penting kita harus bisa tetap kontrol emosinya,” ungkap Jonatan.
Sepanjang 2019 ini, Jonatan sukses mengoleksi dua gelar juara dari ajang New Zealand Open 2019 BWF World Tour Super 300 dan Australian Open 2019 BWF World Tour Super 300. Tunggal putra peringkat lima dunia ini juga berhasil menjadi runner up di kejuaraan Japan Open 2019 BWF World Tour Super 750 dan French Open 2019 BWF World Tour Super 750.
“Tahun ini saya bisa lebih konsisten. Setidaknya bisa lebih bagus dari tahun sebelumnya. Tapi memang saya pribadi merasa masih ada PR yang belum selesai. Saya masih penasaran bisa merebut gelar di turnamen-turnamen lever Super 750 dan Super 1000,” tutupnya.