“Sejauh ini persiapannya sudah cukup mantap, tapi setelah hasil drawing, saya masih harus meningkatkan kualitas fisik dan teknik. Saya masih punya waktu untuk latihan. Selain itu saya juga mau mempersiapkan mental dan pikiran di lapangan sebelum bertanding nanti,” ujar Anthony Sinisuka Ginting.
“Dengan lawan-lawan ini saya sudah pernah bertemu di kejuaraan-kejuaraan sebelumnya. Jadi mungkin saya akan ingat-ingat dan mempelajari lagi permainan mereka,” lanjutnya.
Bila melihat catatan pertemuan antara Anthony dan tiga pebulutangkis lainnya di Grup B, tunggal putra jebolan PB SGS PLN Bandung ini punya modal yang cukup baik. Anthony untuk sementara unggul 6-4 atas Chou Tien Chen (Taiwan). Pada pertemuan terakhirnya di ajang Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500, November lalu, Anthony menang dengan skor 8-21, 21-19 dan 21-13.
Catatan manis serupa juga dipegang Anthony kala bersua Chen Long (Tiongkok) dengan raihan enam kemenangan dari total sepuluh pertemuan. Namun pada duel di kejuaraan French Open 2019 BWF World Tour Super 750, Oktober lalu, Anthony kalah dengan skor 19-21 dan 18-21.
Sedangkan dengan Viktor Axelsen (Denmark), catatan head to head mengatakan bila kedua pebulutangkis ini sama kuat dengan raihan 2-2. Terakhir kali keduanya bertemu di ajang Sudirman Cup 2019. Saat itu Anthony dipaksa menyerah dengan skor 9-21 dan 16-21.
“Catatan head to head sebetulnya nggak bisa dijadikan patokan untuk menang atau kalah. Apalagi sekarang kekuatan dan persaingannya sudah sangat merata. Tapi setidaknya ada tambahan motivasi untuk bisa bermain lebih baik lagi,” katanya.
“Saya pribadi pastinya pengen lolos dari penyisihan Grup. Tapi saya nggak mau terlalu fokus ke hasil. Yang penting sekarang saya coba untuk fokus main bagus saja. Karena kalau kita mau berusaha maksimal, hasilnya pasti akan mengikuti,” pungkasnya.
Sementara itu, Jonatan Christie akan menghuni Grup A bersamaan dengan Kento Momota (Jepang), Wang Tzu Wei (Taiwan) dan Anders Antonsen (Denmark).