"Sudah dua tahun lebih setelah pertemuan terakhir saya dengan Antonsen, dia sempat cedera dan sekarang sedang dalam periode kembali lagi," ujar pemain yang akrab disapa Jojo ini.
Secara keseluruhan, seperti dilaporkan Antara, pertandingan berlangsung ketat. Pada gim pertama, Jojo sempat terlibat kejar mengejar poin pada awal pertandingan. Ia pun mampu mencuri keunggulan berkat tiga poin beruntun dengan skor 8-5, dan kemudian terus melaju untuk memperlebar jarak dengan Antonsen.
Setelah mengunci keunggulan, Jojo berusaha bermain aman dengan lebih banyak bertahan dan berusaha maksimal untuk menjangkau pukulan-pukulan sulit dari lawan. "Jadi memang dari awal saya antisipasi kebangkitannya itu, dan tadi berhasil meredam dengan lebih bisa menikmati setiap momennya," kata tunggal putra berperingkat enam dunia tersebut.
Jojo tampil lebih maksimal pada gim kedua. Sejak gim dimulai, Jojo mampu meninggalkan Antonsen melalui perolehan poin yang melambung yaitu 11-4.
Jojo terus menjaga dominasinya hingga skor 16-6, sebelum akhirnya mulai dikejar poin demi poin oleh tunggal putra peringkat ke-11 asal Denmark itu.
Ketika Jojo mencapai match point dan hanya butuh satu poin penentu kemenangan, ia justru kehilangan ritme permainan dan dimatikan oleh Antonsen sebanyak lima kali berturut-turut, sehingga kedudukan menjadi 20-18.
Situasi menegangkan tersebut akhirnya diakhiri Jojo setelah memberikan pengembalian menyulitkan yang tak bisa dihalau lawan. "Puji Tuhan bersyukur bisa melewati momen yang cukup menegangkan. Pembelajaran buat saya ketika di akhir-akhir pertandingan, ada sedikit kurang tenang dan terbawa pola permainan lawan. Beruntung saya bisa cepat buat balik lagi fokusnya," pungkasnya.
Pada partai sebelumnya, Jonatan juga memetik kemenangan setelah mengalahkan Kunlavut Vitidsarn asal Thailand dengan dua gim langsung 21-18, 21-8.