"Meraih tiga gelar tahun ini, mungkin sebelumnya satu atau dua gelar saja. Ini untuk saya pribadi, saya senang, tapi juga tidak merasa puas karena ke depan masih ada lagi (turnamen) dan yang paling dekat adalah World Tour Finals," kata Jonatan, di Jakarta, Senin (27/11).
Antara melaporkan, pada tahun ini, Jojo --sapaannya-- keluar sebagai juara turnamen BWF Super 750 French Open setelah sebelumnya menjadi pemenang dua turnamen BWF Super 500 Hong Kong Open dan Indonesia Masters, serta finalis turnamen BWF Super 750 Japan Open.
Setelah melalui beberapa turnamen penting terakhir, atlet yang akrab disapa Jojo itu mengatakan dirinya ingin mempertahankan gelar juara dan mengumpulkan poin sebanyak mungkin agar bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024. "Tahun ini awal tahun juara juga, jadi mau mempertahankan gelar (di tahun depan) dan yang tak kalah penting kan poinnya akan masuk ke Olimpiade. Ada dua target. Satu, adalah mempertahankan gelar, dan kedua mau maksimal dari poinnya itu untuk Olimpiade," jelasnya.
Lebih lanjut Jojo mengatakan, persaingan di sektor tunggal putra dunia kini sudah kian merata sehingga setiap pemain memiliki peluang yang sama untuk merebut kemenangan di setiap turnamen mendatang. "Sekarang sudah rata, dari tunggal putra semua bisa menang dan kalah. Setiap kesempatan, setiap hari, punya peluang masing-masing. Sehingga penting untuk prepare satu per satu pertandingan," ungkapnya.
Rangkaian turnamen yang padat pada tahun ini dan tahun depan pun Jojo akui cukup menguras tenaga dan pikirannya. Namun, ia yakin bahwa dengan persiapan yang matang, akan membantunya untuk tampil maksimal di setiap kejuaraan yang ia ikuti. "Ini sedang banyak event-nya, jadi menguras tenaga juga pikiran dan otot-otot yang dipakai bisa bermasalah juga. Saya rasa banyak hal yang membuat kemungkinan-kemungkinan bisa terjadi. Jadi balik lagi ke persiapan di satu event yang paling penting," demikian Jojo.