"Mau pilih grup A dan grup B bisa dibilang sama-sama 'neraka'. Jadi kalau dari saya karena tahun lalu sudah merasakan main di World Tour Finals, semoga tahun ini jauh lebih siap terutama ketika kondisi di lapangannya," ujar Gregoria, Selasa (12/12).
Antara melaporkan, Gregoria menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang mengikuti turnamen elit akhir tahun itu. Pemain berperingkat ke-7 dunia itu berhak mengikuti BWF WTF 2023 berkat perolehan poin pertandingan yang mencukupi.
Namun, pencapaian tersebut juga harus dibarengi dengan level persaingan yang jauh lebih ketat karena hanya diikuti delapan pebulu tangkis terbaik pada setiap nomornya.
Pada pertandingan pertama fase grup, Rabu (13/12), Gregoria akan menghadapi Tai Tzu Ying. Berdasarkan catatan pertemuan pada laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), wakil Taiwan itu menyapu bersih seluruh kemenangan dari delapan pertandingan yang pernah dimainkan bersama Gregoria.
Namun, catatan minor tersebut justru memotivasi Gregoria untuk memberikan permainan terbaik dan berusaha maksimal untuk mengoreksi rekor pertemuannya kontra Tai Tzu Ying. "Besok lawan Tai Tzu Ying, saya ingin bisa langsung in dan tidak terlalu lama beradaptasi. Dia adalah pemain yang skilfull dan itu yang harus benar-benar saya waspadai. Semua pukulan dan arah bolanya sangat berbahaya," ungkap pebulu tangkis kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu.
Sementara, pada Grup B BWF WTF 2023 diisi oleh Beiwen Zhang (Amerika Serikat), Carolina Marin asal Spanyol, dan dua wakil tuan rumah Chen Yu Fei serta Han Yue.