Menurut laporan Antara, jika turnamen BWF pada umumnya langsung memakai sistem gugur sejak putaran pertama, maka WTF akan diawali babak penyisihan grup dengan menggunakan sistem round robin.
"Tahun lalu saya sudah pernah main juga (di World Tour Finals) dan satu grup sama An Se Young (Korea Selatan), Akane Yamaguchi (Jepang), dan Chen Yu Fei (China). Jadi buat saya, walaupun gim pertama menang, saya tetap harus fokus ke gim selanjutnya karena itu juga memengaruhi posisi kita di grup," kata Gregoria, ditemui di Jakarta, Senin (27/11).
"Dan kalau kalah juga tidak boleh langsung down karena besok juga harus langsung main lagi. Pastinya ini pengalaman yang bagus juga untuk saya, apalagi di Olimpiade (sistemnya) juga sama. Saya mau coba sebaik mungkin untuk mencapai posisi yang baik di grup," Gregoria, menambahkan.
Mengenai pola pikir, Gregoria menilai setiap atlet yang berkompetisi di ajang tersebut juga pasti memiliki caranya sendiri agar terus fokus, terlepas menang maupun kalah. "Kalau pun kalah, sebaik mungkin tidak dipikirkan (terlalu lama) karena besoknya masih main lagi. Mau tidak mau harus mencari jalan keluarnya untuk bisa enjoy di setiap match," kata atlet asal Wonogiri, Jawa Tengah tersebut.
"Saat ini masih belum ada draw. Tapi saya ingin tampil dan mencari posisi yang baik di grup supaya bisa melaju ke semifinal," tambahnya.
Gregoria mengatakan sudah mulai berlatih sekaligus fokus dengan pemulihan kondisi telapak kakinya yang sempat cedera dan memengaruhi penampilannya di China Masters 2023 beberapa waktu lalu. "Sabtu (25/11) kemarin sudah mulai latihan untuk mengembalikan kondisi fisik. Persiapan ini akan saya manfaatkan sebaik mungkin," demikian Gregoria.