“Agak sedikit nggak nyangka juga sih bisa ngalahin unggulan satu, apalagi dia pemain senior yang punya jam terbang tinggi. Tapi intinya, saya bisa membuktikan kalau saya mampu walaupun awalnya sempat ragu karena di game pertama pikiran saya selalu negatif. Pertama-tama memang agak kagok dengan permainan dia, tapi lama-lama saya mulai terbiasa,” kata Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay kepada badmintonindonesia.org.
Harus lebih dulu kehilangan game pertama dengan selisih poin yang cukup jauh, Ikhsan lantas putar otak untuk memperbaiki permainannya di game kedua. “Di game kedua saya coba main lebih baik lagi dan menghilangkan semua pikiran negatif. Pelatih juga terus mengingatkan saya dari pinggir lapangan untuk terus fokus dan percaya pada kemampuan sendiri. Intinya harus sabar dan ulet,” jelasnya.
Lanjut di game penentu, pertarungan pun kembali memanas. Baik Ikhsan maupun Nguyen sama-sama memperlihatkan permainan menyerang dan berbalas poin. Beruntung, Ikhsan akhirnya mampu mengatasi permainan lawan dengan tampil lebih tenang. “Pola main di game ketiga sama dengan di game kedua, tapi saya lebih tenang dan lebih menjaga permainan net-nya, karena lawan bagus di permainan depannya,” tuturnya.
Lolos ke babak semifinal Caffino Indonesia International Challenge 2019, Ikhsan kemudian akan berhadapan dengan wakil Singapura, Jia Heng Jason Teh yang sebelumnya berhasil mencuri kemenangan atas Christian Adinata dengan skor 21-10 dan 22-20.
“Pastinya kepercayaan diri saya sedikit bertambah setelah berhasil mengalahkan unggulan satu ini. Tapi saya juga nggak mau jumawa, takut jadi bumerang. Saya sudah pernah bertemu dengan lawan sebelumnya. Tapi pasti ada perbedaan dari permainan dia. Yang penting saya mau lebih fight lagi untuk pertandingan besok,” pungkasnya.