(Caffino Indonesia International Challenge) Sony Coba Nikmati Permainan

Sony Dwi Kuncoro (Indonesia) bersiap menyambut pengembalian.
Sony Dwi Kuncoro (Indonesia) bersiap menyambut pengembalian.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Magelang | Pebulutangkis tunggal putra senior Indonesia, Sony Dwi Kuncoro mencoba untuk menikmati permainannya di turnamen Caffino Indonesia International Challenge 2019 ini. Memulai laga perdananya di GOR Bulutangkis Djarum, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (23/10), Sony berhasil mengemas kemenangan mudah 21-11 dan 21-11 atas wakil Singapura, Jia Wei Joel Koh dalam durasi permainan 31 menit.

Kemenangan ini sekaligus melanjutkan tren positif Sony atas Jia dengan raihan dua kali kemenangan. Sebelumnya, di ajang Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100, Sony juga menang meski harus ditentukan melalui drama rubber game dengan skor 18-21, 21-12 dan 21-17.

“Saya belajar dari pertemuan sebelumnya. Walaupun kemarin sudah menang, tapi saat itu saya terbawa permainan lawan yang cepat. Di pertandingan hari ini saya betul-betul bisa mengendalikan permainan, saya bawa dia untuk bermain di pola saya yang tidak terburu-buru. Karena kalau melawan pemain muda itu harus bisa meredam tempo dan mengatur ritme mainnya, kalau mengikuti bisa jadi bumerang sendiri buat saya,” kata Sony Dwi Kuncoro kepada Djarumbadminton.com.

Menyandang status runner up pada kejuaraan yang sama di tahun sebelumnya, Sony mengaku tidak mau terlalu berfikir terlalu jauh. “Tahun lalu dan tahun sebelumnya saya selalu sampai ke final. Tapi di sekarang saya nggak mau muluk-muluk, dinikmati saja setiap permainannya, karena memang persaingannya sekarang ini sudah sangat merata,” tuturnya.

Di babak tiga Caffino Indonesia International Challenge 2019, Sony akan berjumpa dengan tunggal putra Indonesia, Abdul Kadir Zailani yang sebelumnya berhasil mencuri kemenangan 12-21, 21-19 dan 21-17 atas unggulan kedelapan asal Malaysia, Tan Jia Wei.

“Intinya saya harus tetap waspada siapapun lawannya, apalagi kalau harus berhadapan dengan pemain muda. Karena saya juga sudah nggak bisa kalau hanya harus mengandalkan teknik pukulan dan pengalaman. Jadi saya harus lebih fokus dan konsentrasi serta harus bisa menjaga ritme permainan,” tandasnya.