“Sekarang ini, saya pribadi mau mencari atau mengincar pemain yang punya mental bagus, mental petarung, disiplin yang tinggi dan pemain yang tahu mana yang baik buat dirinya dan mana yang buruk untuknya. Karena percuma kalau hanya mengandalkan teknik saja tapi nggak punya mental dan disiplin yang bagus. Kalau soal teknik, rasanya semua pemain Indonesia punya kualitas, tapi yang punya mental dan disiplin, itu yang susah dicari sekarang ini,” tegas Vita Marissa kepada Djarumbadminton.com.
“Intinya, hasil dari kejuaraan ini bisa saya jadikan sebagai tolak ukur untuk penilaian sampai akhir tahun, baik itu penilaian positif untuk pemain-pemain potensial atau bahan evaluasi untuk pemain-pemain yang sudah ada di pelatnas. Karena kita butuh sesuatu yang lebih untuk bulutangkis Indonesia,” lanjutnya menambahkan.
Vita sendiri belum bisa menyebutkan siapa pebulutangkis yang masuk ke dalam pantauan ‘radarnya’. Meski begitu, ia menyebutkan nama-nama seperti Indah Cahya Sari Jamil dan Lisa Ayu Kusumawati merupakan beberapa anak didiknya yang mempunyai mental petarung dan disiplin yang cukup tinggi.
“Kelihatan kok mana pemain yang punya kemauan tinggi saat latihan maupun saat bertanding di lapangan. Dan saya bisa lihat itu. Sejauh ini saya lihat Indah dan Lisa punya poin itu. Sekarang tinggal mencari lagi yang lain,” katanya.
Sementara itu, upaya Vita dalam menanamkan mental bertarung dan disiplin yang tinggi kepada anak asuhannya terbukti berbuah manis saat pasangan Zacharia Joshiano Sumanti/Hediana Julimarbela berhasil merebut gelar juara di ajang Caffino Indonesia International Challenge 2019 ini.
“Zacharia/Hediana memang sudah seharusnya begini. Mereka bisa membuktikannya. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Setelah ini tinggal yang lainnya membuktikan,” tandasnya.