“Lawan bisa mengontrol permainan saya, sedangkan saya nggak bisa keluar dari tekanan. Rasanya susah. Mungkin karena faktor kelelahan juga, setelah WJC, saya juga main full di Superliga Junior, kemarin. Walaupun nggak boleh dijadikan alasan, tapi memang saya berasa susah sekali keluar dari tekanan di pertandingan hari ini,” ungkap Yonatan Ramlie kepada Djarumbadminton.com.
“Pastinya kecewa harus langsung kalah di babak pertama, tapi memang seperti ini hasilnya. Saya juga merasa power dan speed saya nggak keluar, seperti sudah habis. Semoga saya bisa segera memperbaiki penampilan ini di turnamen selanjutnya. Setelah ini mungkin saya mau coba untuk mengembalikan kondisi fisik dulu,” sambungnya menambahkan.
Sementara itu, hasil manis justru berhasil diraih tunggal putra Indonesia, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay. Meski masih harus mencari-cari feeling pukulan yang tepat sesuai dengan pola permainannya, namun unggulan ketujuh ini terbukti berhasil memenangkan pertandingan atas wakil Malaysia, Muhammad Izzuddin Shamsul Muzli dengan skor 21-11 dan 21-14 sekaligus memastikan tiket ke babak dua Caffino Indonesia International Challenge 2019.
“Tadi waktu awal main, saya merasa masih agak kurang bagus feelingnya. Makanya di game kedua itu, saya nggak mau buru-buru buat matiin lawan. Saya coba bawa reli dulu biar feeling pukulannya dapat. Lawan juga kurang nyaman mainnya waktu saya bawa reli,” jelas Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay kepada Djarumbadminton.com.
“Di game kedua juga kebetulan pelatih mengarahkan saya untuk cari-cari feeling pukulan sampai betul-betul enak. Makanya tadi nggak terlalu ngotot juga mainnya. Tapi setelah coba-coba, akhirnya sudah mulai dapat feelingnya. Lawan juga sebetulnya lumayan bagus, tapi dia banyak mati sendiri,” lanjutnya menambahkan.
Selanjutnya, Ikhsan akan berhadapan dengan tunggal putra Singapura, Muhammad Elaf Wei Tan. “Buat pertandingan selanjutnya saya sudah harus all out, nggak boleh ada alasan apa-apa lagi karena tadi sudah cukup untuk adaptasinya,” tandasnya.