Sebelumnya, Young selalu menelan kekalahan dalam tiga pertemuan kontra Ji Hyun. Tapi kali itu, dia berhasil membuktikan kualitasnya dan menjadi juara di kampung halamannya sendiri.
“Itu adalah pertemuan keempat kami, dan saya telah kalah di tiga pertemuan sebelumnya. Jadi saya pergi ke pertandingan tanpa harapan apa pun. Namun, karena turnamen ini diselenggarakan di Gwangju, yang juga merupakan kampung halaman saya, saya sangat ingin menang. Saya bisa bermain dengan nyaman,” ungkap An Se Young dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Lalu, Young kembali berhasil membuktikan dominasinya atas Ji Hyun dengan mencuri kemenangan kedua saat bentrok di babak pertama Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Januari lalu. Saat itu, Young menang dengan skor 21-17, 12-21 dan 21-15.
Sementara itu, usai menceritakan kemenangan pertamanya atas Sung Ji Hyun, An Se Young kemudian mengenang kekalahan pahitnya atas tunggal putri nomor tiga dunia asal Jepang, Akane Yamaguchi di partai puncak Thailand Masters 2020 BWF World Tour Super 300. Dalam tempo 50, Young kalah dua game langsung dengan skor 16-21 dan 20-22.
“Tidak, saya tidak merasa kehilangan semangat sama sekali (saat itu). Nyatanya pertandingan itu mengingatkan saya betapa tidak kompetennya saya. Pertandingan dan turnamen itu membuat saya menyadari apa yang kurang dari saya,” tutur pebulutangkis 18 tahun itu.
“Karena saya masih muda, saya memiliki banyak waktu untuk perbaikan dan saya ingin percaya bahwa saya sedang dalam perkembangan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada penggemar saya, dan saya ingin menjadi superstar berikutnya. Namun, ada banyak pemain hebat di luar sana, jadi saya pikir ini akan memakan waktu,” tambah tunggal putri nomor sembilan dunia itu.