Tunggal putra nomor enam dunia itu mengawali debut Olimpiadenya di London 2012 lalu. Saat itu, dia berhasil meraih medali perunggu setelah memenangi duel kontra wakil Korea, Lee Hyun Il. Lalu, pada Olimpiade edisi 2016 di Rio de Janeiro, Chen Long akhirnya sukses mendulang medali emas lewat kemenangan 21-18 dan 21-18 atas tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei.
Kali ini, di Olimpiade Tokyo 2020, dia harus puas membawa pulang medali perak. “Meski medali perak, saya pikir ini adalah kemenangan. Saya memang tidak mendapatkan emas, tapi saya sudah memberikan yang terbaik. Saya sangat senang tentang ini. Meskipun saya tidak juara (lagi), tapi hasil ini masih merupakan tambahan medali untuk tim saya (Tiongkok). Tidak peduli apa warnanya, itu bagus,” ungkap Chen Long.
“Sebenarnya, saya bisa melakukan yang lebih baik. Tapi saya sudah mencoba yang terbaik. Saya pikir kompetisi (Olimpiade) ini adalah yang paling sulit dalam karir saya dan saya berharap bisa tampil lebih baik. Ada banyak pertandingan di Olimpiade, tapi saya tidak menyerah pada salah satu dari mereka. Itu hal yang paling penting bagi saya. Menjadi juara bertahan, saya merasa punya tekanan untuk menang. Saya telah bekerja sangat keras untuk ini dan saya pikir saya sudah tampil luar biasa,” lanjutnya menambahkan.
Walau gagal mempertahankan medali emas, Chen Long mengatakan bahwa gelaran Olimpiade Tokyo 2020 ini sangat berkesan. “Dari awal hingga akhir, setiap bagian dari Olimpiade sangat berkesan karena kami berlatih di sini setiap hari. Semuanya diatur dengan sangat baik dan seluruh prosesnya sangat menyenangkan,” tuturnya.
Ketika disinggung soal Olimpiade Paris 2024 mendatang, Chen Long mengaku masih belum memikirkannya. Saat ini, yang ingin dia lakukan adalah bertemu keluarganya. “Saya tidak terlalu memikirkannya (Paris 2024) sekarang, tapi aku ingin istirahat yang baik. Sudah lama saya tidak bertemu dengan keluarga dan anak saya. Saya sangat merindukan mereka,” pungkasnya.