BKA tidak membawa kasus ini ke Komisi Olimpiade Internasional (IOC), melainkan ke BWF. Pasalnya, dalam peraturan IOC tidak ada aturan mengenai umpatan di Olimpiade. Tapi dalam kode etik BWF, tercantum bahwa setiap atlet tidak diperbolehkan menggunakan kata yang dimengerti dalam bahasa lain yang berarti kotor serta tidak pantas dengan begitu keras sehingga terdengar wasit dan penonton. Umpatan yang dikeluarkan Chen itu terdengar jelas, karena Olimpiade Tokyo 2020, kemarin, berlangsung tanpa adanya penonton.
Kejadian tersebut bermula saat Chen Qing Chen/Jia Yi Fan bentrok dengan ganda putri Korea, Kim Soyeong/Kong Heeyong di fase penyisihan Grup D Olimpiade Tokyo 2020. Pada pertandingan itu, Chen berulang mengeluarkan kata ‘Cao’ (bahasa Mandarin) setelah dia dan pasangannya kalah di game pertama. Lalu, Chen juga kembali terdengar mengumpatkan ‘Cao’ ketika mendapat poin.
Pertandingan itu berlangsung pada 27 Juli 2021. Setelah itu, Chen pun langsung meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi soal kata ‘Cao’ yang dia ucapkan. “Itu hanya penyemangat untuk meraih angka,” ujar Chen Qing Chen dalam unggahan akun Weibo miliknya sebagaimana dilansir Bolalob.com.
Namun dalam unggahan tersebut, Chen tetap tidak menjelaskan apa arti dari kata ‘Cao’ itu. “Saya tidak menyangka ucapan buruk saya menyebabkan kesalahapahaman untuk semua orang. Saya juga akan menyesuaikan ucapan saya,” tutupnya.
Lalu, pada pertandingan babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020 yang secara tidak langsung kembali mempertemukan Chen/Jia dengan Kim/Kong, Chen terdengar menyebutkan kata itu lagi. Pertandingan semifinal ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung pada 31 Juli 2021.