"Ini pertandingan yang tidak mudah. Pertahanan lawan juga kuat, tidak mati-mati. Kami pun harus bermain lebih sabar. Untuk bisa menghasilkan poin, pukulannya harus lebih bervariasi," kata Hendra.
Ganda putra berperingkat sembilan dunia itu pun sepakat bahwa gim kedua berlangsung lebih ketat karena mereka terlalu tergesa-gesa untuk mendapatkan poin.
"Di gim kedua, kami malah terburu-buru. Kami smes, lawan juga tidak mati. Kami malah makin bernafsu mematikan dan hasilnya malah mati sendiri. Harusnya kami lebih sabar dulu. Kalau bola tidak enak dan kami paksa, hasilnya malah menyangkut," kata Hendra, sebagaimana dilaporkan Antara.
"Di gim kedua, karena laju bolanya lamban dan lawan bermain seperti satu-satu, permainan lawan malah bisa lebih hidup hingga skornya ketat. Tetapi syukur akhirnya bisa kami atasi," ujar Ahsan.
Dengan kemenangan ini, maka Hendra/Ahsan akan berjumpa dengan pasangan tuan rumah sekaligus ganda putra nomor satu dunia Liang Wei Keng/Wang Chang di babak kedua turnamen BWF Super 750 ini. "Besok lawan Liang Wei Keng/Wang Chang, ya siap saja. Kami sudah lama tidak bertemu mereka. Kami ingin memberikan perlawanan yang terbaik saja," kata Hendra.
"Besok lawan pasangan China, ya dihadapi saja. Tinggal main. Soal hasil tidak usah dipikir," Ahsan, menambahkan.