"Hasilnya tidak memuaskan. Saya di sini sangat berharap bisa bermain maksimal.
Harus diakui juga lawan bermain dengan benar. Saya sendiri di pertandingan hari ini bukan penampilan terbaik karena di gim ketiga lawan bisa dapat poin banyak dari kesalahan saya. Secara keseluruhan saya tidak puas dengan penampilan hari ini," jelas Jorji melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
Pada gim pembuka, Jorji mengaku terlalu lama menyesuaikan diri dengan ritme pertandingan. Imbasnya, pemain berperingkat tujuh dunia itu tertinggal poin cukup jauh dari Okuhara. "Jadi untuk mengejarnya pun sudah susah," tuturnya.
Namun, pada gim berikutnya, Jorji dapat kembali menemukan pola permainannya meski Okuhara mampu memberikan perlawanan ketat. "Saya tetap bisa mengatasi pola permainan lawan dengan baik," kata juara Kumamoto Masters Japan 2023 tersebut.
"Di gim ketiga di awal-awal taktiknya bisa berjalan benar, bahkan bisa unggul sampai lima poin. Tetapi di saat lawan mengubah pola, di situ saya malah bingung dan takut untuk mengadu permainan," Jorji, menambahkan.
Jorji mengaku tak dapat memanfaatkan kesempatan saat unggul atas Okuhara pada gim penentu. Di sisi lain, ia tak menempatkan alasan cedera pada telapak kaki selaku penyebab kekalahannya pada babak kedua turnamen level BWF World Tour Super 750 ini."Soal telapak kaki yang masih sakit, karena saya sudah bilang mau main, ini seharusnya sudah menjadi risiko saya dan harus dihadapi dan bukan menjadi alasan kekalahan saya," jelasnya.
"Karena sudah saya putuskan terus main, itu harus menjadi tanggung jawab saya. Hari ini saya harus belajar lagi agar ke depannya bisa lebih baik. Kesalahan-kesalahan di gim ketiga tadi harus menjadi pembelajaran bagi saya," demikian Jorji.