"Sekali lagi sampai di final saja tidak cukup, tapi secara keseluruhan penampilan saya minggu ini cukup baik. Puji Tuhan, Tuhan membantu banyak sekali," tanggap pria yang biasa disapa Jojo ini, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Memang, strategi dan pola permainan yang diperagakan Antonsen hari ini sangat efisien. Saya banyak terbawa tempo dia, jadinya kurang sabar, terburu-buru, dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Selain itu, dia bermain sangat safe, sangat tenang dari serangan maupun bertahan," Jojo, memaparkan.
Secara umum, Jojo menilai permainannya di partai puncak ini di bawah performa terbaiknya. Banyak pelajaran penting yang ia dapatkan dari turnamen ini, khususnya di laga final, serta dari sejumlah pertandingan pada Kumamoto Masters Japan 2024. "Minggu lalu di Kumamoto Masters saya hampir menang tapi jadi kalah, belajar lagi sehingga bisa masuk ke final di sini. Tapi dari hari ini saya juga belajar lagi, permainan tadi sangat di bawah performa terbaik saya," jelasnya.
"Beberapa pertandingan secara hasil cukup baik tapi yang tadi saya bilang, sampai semifinal atau final saja belum cukup kalau tidak juara. Itu yang masih mengganjal di hati," tambah pemain berperingkat ke-6 dunia ini.
Jojo mengawali perjalanan partai puncak turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 750 ini dengan kemenangan atas Loh Kean Yew asal Singapura melalui tiga gim 21-17, 19-21, 21-11.
Kemudian, sejak babak 16 besar hingga semifinal, Jojo mengatasi tiga tunggal putra tuan rumah, yaitu yaitu Lu Guang Zu, Lei Lan Xi, hingga unggul teratas Shi Yu Qi, tanpa kehilangan satu gim pun.
Dengan hasil ini, Jojo meraih dua titel runner-up serta dua gelar juara dalam musim kompetisi 2024. Ia menjadi runner-up pada Arctic Open 2024, serta naik ke podium teratas pada Badminton Asia Championships 2024 dan All England 2024.