"Sayang memang di gim pertama kami sudah unggul-unggul terus tapi tertikung. Lawan bermain sangat rapat, sangat solid, tidak gampang mati, dan tidak melakukan kesalahan sendiri," kata Fajar melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Sebaliknya kami terlalu terburu-buru ingin menambah poin malah jadi bumerang," Fajar, menambahkan.
Memasuki gim berikutnya, menurut Fajar, pasangan anyar "Negeri Ginseng" ini justru kian percaya diri. "Setiap bola apapun mereka bisa mengembalikan dengan baik," katanya.
Sementara, Rian berpendapat, seusai menjuarai Kumamoto Masters Japan 2024 sepekan lalu, kondisi fisik serta fokus mereka menurun. Keduanya merasa belum mendapatkan waktu istirahat yang cukup setelah naik podium turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 500 tersebut."Bukan alasan tapi memang kami merasa kondisi kami menurun terutama dari fokusnya. Setelah juara di Kumamoto memang recovery kami belum maksimal, waktu istirahatnya belum cukup," papar Rian.
"Setelah ini kurang lebih dua minggu ada persiapan ke turnamen penutup, World Tour Finals. Kami ingin menyiapkan dengan baik dan yang terpenting menjaga kesehatan. Saya sempat sakit sebelum menjalani dua turnamen ini dan terasa sekali belum 100 persen badannya," tambah Fajar.
"Semoga kami bisa meraih hasil yang terbaik," pungkasnya.