Sebetulnya, Praveen/Melati punya peluang untuk mengamankan kemenangan di game pertama ketika unggul cukup jauh 18-12. Namun saat kedudukan match poin 20-18 untuk Praveen/Melati, ganda campuran peringkat tujuh dunia ini tidak berhasil memanfaatkan kesempatan hingga akhirnya kehilangan game pertama dengan skor 20-22.
“Saat unggul di game pertama, mungkin kita buru-buru mau mematikan dan menyelesaikan game, tapi malah jadi berantakan mainnya,” ujar Melati Daeva Oktavianti usai bertanding.
Ini merupakan pertemuan perdana bagi kedua pasangan. Meski masih saling meraba kelemahan dan kekuatan masing-masing, namun Praveen/Melati nyatanya tidak seberuntung Rankireddy/Ponnappa. Bahkan menurut Melati, ada satu kelebihan dari lawan yang terbukti cukup menyulitkan pada pertandingan kali ini, yakni pukulan-pukulan tak terduga dari Rankireddy.
“Rankiredy punya pukulan yang halus, tadi berapa kali kita tidak bisa menebak arah pukulannya. Memang arahnya nggak kelihatan. Kita baru ketemu sama mereka, sudah sempat lihat video pertandingan mereka sih,” jelasnya.
Sementara itu, kekecewaan mendalam pun diungkapkan Praveen Jordan usai tersingkir di babak pertama China Open 2019 BWF World Tour Super 1000 ini. “Sebenarnya dari awal nggak ada yang berubah, kita terus berusaha menekan lawan, tapi di akhir kita tidak bisa keluar dari permainan lawan. Kita berdua sudah sama-sama tahu kekurangan kita di mana, akan kita diskusikan bersama pelatih,” ungkap Praveen.
Dengan tersingkirnya Praveen/Melati, sektor ganda campuran Indonesia baru meloloskan pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari ke babak dua China Open 2019 BWF World Tour Super 1000. Sedangkan dua wakil Indonesia lainnya, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow baru akan bertanding besok (18/9).