Ahsan/Rian lolos ke babak delapan besar setelah di laga babak kedua tadi, Kamis (16/11) di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, Tiongkok itu, mampu menghadang wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dengan skor akhir 23-21, 19-21 dan 21-11.
“Tipikal mereka kan ngajak reli, buka-buka dan nggak mau mengadu cepat. Bolanya juga pelan, jadi pasti akan lama pertandingannya. Tadi lebih ke siapa yang kuat aja,” kata Ahsan seperti di rilis badmintonindonesia.org.
Game pertama dimulai, Ahsan/Rian yang sempat tertinggal di awal mampu membalikkan keadaan dengan kemenangan 23-21. Di game kedua, pasangan Indonesia ini lagi-lagi tertinggal hingga menjelang interval. Susul menyusul terus terjadi hingga game kedua berakhir. Sayangnya kali ini Ahsan/Rian tak bisa merebut kemenangannya di game kedua.
Pada game penentu, penampilan Ahsan/Rian jauh lebih baik dari dua game sebelumnya. Hal ini pun diakui mereka. Ahsan/Rian mengatakan tampil lebih tenang dan berani di game ketiga, hingga bisa menang 21-11.
“Game pertama dan game kedua mereka nggak gampang mati. Kalau game ketiga, kami main lebih ke pola permainan kami. Game ketiga kami lebih tenang, lebih berani, dia smash dan serang juga kami nggak gampang mati,” kata Ahsan mengomentari pertandingannya.
“Game kedua, Denmark-nya lebih memberi umpan. Kami kepancing. Jadi kami pengen buru-buru matiin, malah mati-mati sendiri. Di game ketiga kami lebih mengadu pukulan, malah enak di lapangan,” tambah Rian.
Selanjutnya di babak perempat final, Ahsan/Rian masih menunggu lawan, antara He Jiting/Zheng Siwei, Tiongkok, dengan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Jepang. Kedua pasangan ini baru akan bertanding pukul 20.00 waktu setempat.
“Peluang pasti tetap ada. Cuma dengan kondisi shuttlecock yang pelan, kami harus lebih sabar dan menyiapkan tenaga,” ungkap Ahsan.