“Ya saya cukup senang dan bangga bisa tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Saya sudah berusaha memberikan yang terbaik. Saya juga sudah memberikan segalanya. Saya senang karena bisa bermain dengan 10 pemain teratas,” ungkap Ade Resky Dwichayo.
Lebih lanjut Ade juga menceritakan bahwa keluarganya di Indonesia selalu memberikan dukungan kepada dia. “Mereka (keluarga) mengawasi saya setiap harinya. Semua keluarga dan teman-teman saya memperhatikan saya (saat tampil di Olimpiade),” tuturnya.
Pada Olimpiade Tokyo 2020 ini, Ade tergabung di Grup L bersama tunggal putra Denmark nomor tiga dunia, Anders Antonsen dan pemain veteran dari Vietnam, Tien Minh Nguyen. Selama fase penyisihan Grup L, Ade berhasil mencatatkan satu kemenangan dan satu kekalahan. Ade menang atas Nguyen dengan skor 21-14 dan 21-18 pada laga pembuka.
Lalu di partai penutup fase penyisihan Grup L, pebulutangkis jebolan PB Exist Jakarta itu harus menelan kekalahan 16-21 dan 15-21 dari Antonsen dan gagal lolos ke babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020. “Anders sangat bagus dalam menyerang dan bertahan. Di setiap poin dia memegang kendali permainan. Ada beberapa poin yang bisa saya buat, tetapi dia lebih bisa mengendalikan jalannya permainan,” katanya.
Sementara itu, Anders Antonsen mengatakan bahwa Ade memiliki teknik dan keterampilan yang bagus. “Ah tidak apa-apa. Pertandingan itu tidak semulus pertandingan terakhir saya. Saya pikir Ade bermain sangat bagus. Saya belum pernah menghadapinya sebelumnya. Beberapa keterampilan dan tekniknya sangat bagus. Jadi jujur, permainan dia cukup mengejutkan saya,” ungkap Anders Antonsen.