"Memang, kami berhasil meraih tiga gelar juara di tur Asia lalu. Namun, China dan Jepang tidak berlaga di tiga turnamen tersebut. Jadi kami harus melakukan persiapan yang matang dan lebih keras lagi untuk Olimpiade ini," ujar Taerattanachai kepada Badminton Unlimited, dilansir dari BWF.
Keduanya merasa diuntungkan dengan sangat minimnya turnamen internasional, imbas pandemi Covid-19 yang tengah melanda seantero bumi. Latihan maksimal dan teratur serta tidak mengurangi porsi latihan fisik, membuat duo Thai ini merasa siap menghadapi pesta olahraga dunia tersebut.
Oleh karenanya, keduanya sepikiran, medali emas menjadi target utama mereka di Tokyo 2020
"Saya tidak menemui kendala saat terus-terusan harus berlatih tanpa kompetisi. Saya justru menyukainya karena kita bisa saling memperbaiki kekurangan satu sama lain. Sulit bagi saya untuk mempersiapkan diri, baik dari segi fisik maupun mental, jika jadwal kompetisi padat seperti sebelumnya. Terlebih dengan usia saya sekarang ini," jelas Taerattanachai, 29 tahun.
"Sejak Olimpiade Tokyo diundur, kami punya banyak waktu berlatih. Salah satu fokus saya adalah menjaga kebugaran, karena sulit membagi waktu untuk hal ini sebelum pandemi. Kini kami sudah tidak sabar untuk bertanding," Taerattanachai, menambahkan.
"Target saya, medali emas. Saya yakin! Di Tokyo nanti, saya akan mengeluarkan segala kemampuan saya untuk meraih itu. Terus berjuang sekeras mungkin," pungkasnya.