"Kami kalah tenaga, penampilan kami juga kurang stabil. Setelah tampil baik di turnamen sebelumnya, kami belum bisa konsisten di turnamen selanjutnya. Ikut di turnamen sebelumnya tidak bisa dijadikan alasan kurang tenaga di turnamen ini, harusnya sudah siap dengan turnamen beruntun seperti ini," kata Ade usai pertandingan.
Pasangan yang pekan lalu baru saja menjuarai ajang Dutch Open 2018 BWF Tour Super 100 ini mengaku dapat tekanan pada game pertama. Pun demikian pada game kedua. Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira mengakui kesalahan yang diperbuatnya sendiri. "Kami banyak tertekan lawan, dari power pukulan memang kami kalah, tekanan pukulannya beda. Di game kedua, saat ramai malah kami banyak mati-mati sendiri di pembukaan setelah servis," ungkap Wahyu.
Tempo permainan cepat yang diperlihatkan pasangan ganda Tiongkok peringkat dua dunia itu membuat Wahyu/Ade tak bisa mengembangkan skema permainannya. Pada game kedua, Wahyu/Ade sejatinya mulai memberikan perlawanan. Namun beberapa kesalahan sendiri membuat Li/Liu membalikan keadaan dan memenangkan pertandingan.
"Ini adalah pertemuan pertama kami dengan Li/Liu, awalnya memang kaget dengan permainan mereka. Kecewa sudah pasti, awalnya kami tidak memikirkan menang-kalah, tapi main bagus dulu. Pertemuan ini kami jadikan pelajaran, apa yang mesti dikoreksi, apa yang harus dilatih lagi," tutupnya.
Dengan hasil ini, sektor ganda putra menyisakan tiga wakil. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Berry Angriawan/Hardianto baru akan bertanding besok (17/10).