"Pola permainan yang kami terapkan hari ini sudah benar, sudah berjalan, tapi kadang memang kami terlalu terburu-buru. Kami memang tidak ingin reli-reli terus mainnya, kami mau cari poin hanya posisinya kadang kurang pas jadi pengembalian-pengembalian bolanya kurang akurat," papar Ana melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Kami juga banyak mati sendiri. itu yang harus kami perkuat lagi. Sabar dan ketahanannya," Ana, menambahkan.
"Di sisi lapangan, gim kedua dan gim ketiga selepas interval memang agak menang angin. Kami sudah mengantisipasinya, tapi suka kurang kontrol tenaganya jadi pengembalian kami seringkali melebar," Tiwi, menimpali komentar pasangannya.
Meski kalah, Ana merasa ada perkembangan positif dari permainan mereka pada turnamen level BWF World Tour Super 750 ini. "Dari cara bermain kami sudah bisa tahu mau memakai pola apa di lapangan dan tentunya kami terus berusaha untuk lebih baik lagi," jelasnya.
Di lain sisi, lanjut Tiwi, kegagalan dalam mempertahankan keunggulan yang dialami pada Kejuaraan Duinia 2023 dan China Open 2023, menjadi pelajaran yang berharga bagi mereka. "Kami ingat bagaimana sakit dan sedihnya. Itu membuat tekad dan kemauan kami untuk bangkit semakin menguat, kami jadikan itu pelajaran lalu move on karena hidup harus terus berjalan," pungkasnya.