"Di gim pertama kami mendominasi permainan, lebih solid di lapangan, lebih yakin. Sempat selalu unggul jadi lebih percaya diri," ungkap Fikri.
"Alhamdulillah kami bisa revans dari mereka, senang juga dengan apa yang kami tampilkan hari ini," Bagas, menambahkan.
Seperti dilaporkan Antara, seusai menikmati keunggulan pada gim pertama, Bagas/Fikri menghadapi tekanan berat pada gim kedua. Permainan Kang/Seo menjadi lebih agresif dan mampu mengatur ritme pukulan dengan memainkan reli yang menguras tenaga. Bahkan Bagas/Fikri terus tertinggal hingga setelah interval dengan skor 11-15.
"Di poin-poin kritis, kami mengantisipasi bola panjang mereka. Jangan sampai kecolongan di situ, juga bagaimana kami terus merapatkan pertahanan. Walau bola tanggung tetap harus siap, jangan pasrah. Itu memunculkan keyakinan kalau kami bisa menang," Bagas, memaparkan.
Pasangan pemegang titel kampiun All England 2022 itu tetap menjaga fokus permainan meski tertinggal dan tak ada tanda-tanda lawan akan mengendurkan pertahanan. Akhirnya mereka mampu mengejar poin demi poin dan menyamakan kedudukan dengan 16-16.
Meski sudah menempel ketat, namun perjuangan ganda putra peringkat ke-14 itu masih terus berlanjut karena terjadi kejar mengejar poin yang menguras energi. "Di gim kedua setelah tertinggal lumayan jauh, kami coba kembali fokus, dikurangi mati sendirinya dan menjaga komunikasi dengan pasangan. Pelatih juga bilang untuk mengangkat bola saja dulu, lalu yakin dengan pertahanannya," Fikri, menyebutkan.
Tak hanya mengandalkan ketahanan fisik, juga ketahanan mental Bagas/Fikri diuji saat menghadapi pasangan peringkat kelima dunia itu. Adu setting yang terjadi pada gim kedua membuat komunikasi Bagas dan Fikri semakin solid dan saling percaya satu sama lain. "Saling menguatkan saja saya sama Bagas tadi di saat setting dan saling percaya," pungkas Fikri.
Pada perempat final, selanjutnya Bagas/Fikri akan bertemu dengan pasangan asal Taiwan, Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan.