"Iya, sebetulnya sakit yang dialami Gregoria sudah sejak kemarin dari babak perempat final pada gim ketiga. Gregoria sudah hampir memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan, saya sebagai pelatih sudah menyampaikan bahwa kalau memang sakit, ya, sudah jangan dipaksakan. Karena pertandingan di depan masih banyak menanti. Tetapi Gregoria tetap mau mencoba untuk melanjutkan pertandingan," ungkap pelatih tunggal putri pelatnas bulu tangkis Indonesia Herli Djaenudin, melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
Ia juga menjelaskan, rasa nyeri yang dirasakan oleh tunggal putri andalan "Merah Putih" itu berawal di bagian paha dan kini telah merambah ke bagian pinggangnya. Menurutnya, meski mampu menyelesaikan gim pembuka, Jorji terlihat tidak nyaman selama bermain. "Ketika bermain di sisi lapangan sebelah kiri, dia tidak nyaman sama sekali. Dan memang dia tidak bisa membungkuk atau menekuk bagian kaki dan pinggangnya," tuturnya.
"Dan ketika di gim kedua saya sudah memperingatkan kembali kalau memang sudah tidak sanggup lebih baik retired saja, demi kebaikan Gregoria juga. Tapi memang semangat juang Gregoria terlalu tinggi di turnamen ini. Dan, ya, akhirnya mungkin sakit yang dialami kian buruk dan pertandingan pun tidak bisa dilanjutkan," Herli, menambahkan.
Sebelum memasuki arena laga partai empat besar turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 750, Jorji telah ditangani oleh tim fisioterapi PBSI, yakni Pada pagi hari hingga sesi pemanasan menjelang pertandingan. "Meskipun sudah diberikan terapi gerakan khusus saat berlatih oleh pelatih fisik PBSI, tetap perlu waktu untuk memperbaiki seluruh keadaan Gregoria," katanya.
"Ya, saya berharap semoga Gregoria bisa melalui ini semua dan bisa segera pulih kembali. Karena bagi kami semua, kesehatan Gregoria dan semua atlet adalah prioritas," demikian Herli.