"Hendra/Ahsan adalah pemain yang berpengalaman. Waktu di game kedua itu ada rasa tegang juga, sempat kepikiran akan kehilangan game kedua. Tapi poin belum 21, masih ada kesempatan dan akhirnya dapat satu demi satu poin," kata Marcus Fernaldi Gideon.
"Kunci kemenangan hari ini adalah tetap fokus di saat-saat kritis dan terus menerapkan pola main kami. Kami lebih unggul dari segi kecepatan, jadi lebih sering duluin mereka terus," tambah Kevin.
Di sisi lain, Mohammad Ahsan mengaku sudah berusaha tampil maksimal. Ahsan pun memuji penampilan pasangan ganda putra peringkat satu dunia itu. "Kami sudah berusaha maksimal, kami akui mereka lebih unggul, lebih cepat. Bola-bola pengembalian mereka juga menyulitkan," ungkap Ahsan.
Berbeda dengan Ahsan, Hendra Setiawan justru berharap bisa kembali berhadapan dengan Kevin/Marcus. Usai pertandingan, Hendra langsung mengevaluasi penampilannya yang kurang maksimal dari segi defense.
"Kalau ketemu mereka ya coba lagi, mungkin defense kami harus diperbaiki, harus lebih rapat. Sebetulnya permainan kami di game kedua sudah mulai jalan. Kami merasa hasil sampai semifinal sudah lumayan, paling tidak kami bisa melawan yang jauh lebih muda," jelas Hendra.
Pada babak final Denmark Open 2018 BWF World Tour Super 750, besok (21/10), Kevin/Marcus akan berhadapan dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Pasangan ganda putra Jepang itu memastikan langkah ke partai puncak usai menundukkan wakil Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge dengan skor 21-17 dan 21-19.
Besok akan menjadi pertemuan kesepuluh bagi kedua pasangan. Kevin/Marcus untuk sementara mengungguli perolehan kemenangan 5-4 atas Takeshi/Keigo. Terakhir kali bertemu, The Minions menang dua game langsung 21-18 dan 21-12 pada kejuaraan beregu putra Asian Games 2018 lalu di Istora Senayan, Jakarta.