"Sekarang bebannya bukan di kami lagi, kami akan bermain nothing to lose dan mencoba menikmati permainan kami di kejuaraan ini. Rasa penasaran pasti ada, apalagi kami belum pernah juara di sini. Kami tetap ingin jadi juara, tapi kami sadar ini tidak akan mudah karena persaingan pemain-pemain muda begitu sengit," kata Liliyana.
Tontowi/Liliyana membuktikan usahanya itu melalui kemenangan atas pasangan ganda campuran Inggris, Ben Lane/Jessica Pugh dengan skor 21-11 dan 21-16 pada pertandingan yang berlangsung di Odense Sports Park, Rabu (17/10). Meski menang, Tontowi/Liliyana sempat mengalami ‘telat panas’ di awal game pembuka.
"Ini memang sering terjadi pada kami, lambat start nya. Saat lawan memimpin 6-1, kami sadar bahwa ini sudah terlalu jauh. Seharusnya tidak boleh begitu, harus langsung in ke permainan, tapi namanya pertandingan pertama, pasti ada penyesuaian," jelasnya usai pertandingan.
Dengan kemenangan ini, Tontowi/Liliyana masih menunggu calon lawannya di babak kedua Denmark Open 2018 BWF World Tour Super 750 antara pasangan Jerman, Mark Lamfuss/Isabel Herttrich atau Lee Yang/Hsu Ya Ching dari Taiwan. "Saat ini buat kami semua lawan itu berat, bukan berarti dulu kami menganggap enteng lawan. Dulu kami bisa membaca lawan dan mau main seperti apa. Kalau sekarang kami akui dari kecepatan dan stamina memang menurun," tandasnya.
Sementara itu, sektor ganda campuran Indonesia meloloskan tiga wakilnya ke babak dua. Selain Tontowi/Liliyana, pasangan Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja juga melaju ke babak selanjutnya. Sedangkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus rela pulang lebih cepat setelah dikalahkan unggulan pertama asal Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, dengan skor 14-21 dan 7-21.