“Ini tantangan buat kita, tapi kita sudah siap untuk itu. Kita juga sudah coba menyiapkan alternatif,” kata Kepala Eksekutif Badminton Denmark, Bo Jensen kepada media Denmark dikutip dari The Star.
Awalnya, putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 ini akan berlangsung di Aarhus, Denmark pada 16 hingga 24 Mei mendatang. Namun akibat wabah COVID-19, kejuaraan ini pun harus diundur dan berpindah jadwal menjadi 15 hingga 23 Agustus 2020.
Beberapa waktu lalu, otoritas pemerintah Denmark mengumumkan jika situasi di sana sudah cukup membaik. Maka dari itu, akan memungkinkan untuk bisa melakukan pertemuan publik, namun jumlahnya tetap dibatasi maksimal 500 orang. Rencananya aturan ini mulai berlaku di Denmark pada 10 Mei hingga 1 September mendatang.
Sebetulnya, bagi Badminton Denmark hal tersebut bukanlah suatu masalah. Namun ajang seperti Piala Thomas dan Uber 2020 rasanya akan menjadi kurang lengkap dan meriah jika tidak disaksikan banyak orang. Bila berkaca pada hal tersebut, maka bisa diprediksi Piala Thomas dan Uber 2020 akan kembali diundur demi mengoptimalkan jumlah penonton.
“Kita lebih suka menjalankan kompetisi ini di bawah lingkungan yang optimal dengan sebanyak mungkin penonton. Dan karenanya, kita melihat kemungkinan untuk memindahkan turnamen ini ke musim gugur (September hingga Desember) mendatang,” tutur Jansen.
Meski begitu, pihak Badminton Denmark mengatakan harus lebih dulu membahas hal tersebut kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Bukan cuma itu, Badminton Denmark juga harus mencari alternatif tanggal lain untuk pelaksanaan Piala Thomas dan Uber 2020 agar bisa disesuaikan dengan kalender turnamen BWF yang begitu padat.
Seperti dilansir The Star, Badminton Denmark dan panitia pelaksana tengah berada dalam masa dilema karena merasa tidak ‘layak’ bila putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 akan digelar tahun depan.