Pertandingan Tontowi/Liliyana sempat diwarnai insiden mati lampu di game kedua, sehingga pertandingan terhenti sekitar 40 menit. Tontowi/Liliyana kala itu telah unggul jauh 15-9.
“Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi, untungnya tadi posisi kami sedang leading dan jauh angkanya. Kalau ketinggalan dan mau mengejar, kan bisa terganggu. Soal permainan sih, lawan tidak terlalu berbahaya, tetapi kami tidak mau lengah,” kata Liliyana kepada badmintonindonesia.org.
“Waktu lampunya menyala, kami langsung in lagi ke pertandingan. Walaupun ada masalah seperti tadi, kami tidak mau kehilangan fokus,” tambah Tontowi.
Saat insiden terjadi, Tontowi/Liliyana tetap berusaha untuk menjaga kondisi tubuh mereka dengan melakukan pemanasan. Tontowi pun pindah ke sisi lapangan lawan, begitu pun lawan. Akan tetapi, karena mati lampu terlalu lama, Tontowi/Liliyana sempat menonton pertandingan di lapangan sebelah. Liliyana bahkan akhirnya duduk di kursi sebelah Vita Marissa, Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI yang mendampingi mereka bertanding. Tontowi mengikuti, mereka bertiga akhirnya berbincang-bincang.
Di babak perempat final Tontowi/Liliyana akan bertemu dengan Zhang Nan/Li Yinhui. Rekor pertemuan sementara 1-0 untuk Tontowi/Liliyana, kemenangan tersebut diraih Tontowi/Liliyana di ajang China Open Superseries Premier 2016. Kala itu keduanya mampu unggul dengan skor 21-13, 22-24, dan 21-16.