Selain itu, dalam salah satu kritikan Laugesen, dia menyebut bahwa BWF seharusnya meniru apa yang sudah dilakukan cabang olahraga olahraga lain, seperti halnya tenis yang mampu menggelar turnamen sebesar Grand Slam dengan ada atau tidaknya pemain top yang terlibat pada turnamen tersebut.
Menanggapi kritikan tersebut, Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund pun akhirnya buka suara. “Olahraga lain mungkin tidak memiliki wilayah geografis yang sama luasnya seperti tempat di mana para pemain berasal. Misalnya sepak bola, pasti akan jauh lebih mudah untuk dimulai karena masih dalam satu lingkup yang sama,” kata Thomas Lund sebagaimana dilansir Indosport.com dikutip dari Sports TV2.
“Situasi Covid-19 di Denmark memang sudah sedikit jauh lebih baik, namun ternyata itu tak cukup meyakinkan negara Asia untuk mau bepergian jauh apalagi ke Eropa,” lanjutnya menambahkan.
Di sisi lain, Lund juga menuturkan bila BWF akan terus berusaha semampunya untuk segera memulai kompetisi dalam waktu yang tepat tanpa harus menunggu sampai vaksin Covid-19 di temukan. “Saya tentu tidak berharap kita harus menunggu sampai vaksin tiba. Baik demi para pemain maupun demi olahraga. Tetapi akan naif bagi kami untuk mengatakan bahwa ini bukanlah tugas yang sulit saat melakukan perjalanan antar negara yang berbeda,” tandasnya.
Sementara itu, dalam waktu dekat, BWF dikabarkan bakal segera mengumumkan bagaimana keputusan yang harus diambil terkait turnamen seri Asia dan BWF World Tour Finals pada November mendatang serta kelanjutan dari penyelenggaraan Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 yang dijadwalkan berlangsung pada 13 hingga 18 Oktober 2020.