Pada momen match point atau medal point, kok yang dipukul lawan jatuh di luar lapangan. Sempat terdengar suara Greysia menyampaikan kepada pasangannya, "out, out!". Kok pun "sepertinya" jatuh di luar lapangan, setidaknya itulah anggapan penonton di hadapan layar kaca setelah melihat reaksi Apriyani, pemain terdekat dengan posisi jatuhnya kok.
Sorot kamera televisi pun tertuju pada Greysia/Apriyani yang telah melakukan selebrasi. Keduanya pun sempat rebahan di lapangan, tak jauh dari jatuhnya kok penentu kemenangan. Poin penentu medali emas pertama Indonesia di Tokyo 2020!
Di seberang net, Jia mengajukan "challenge".
"The Chinese pair are challenging," komentator laga Gillian Clark, menyatakan.
”Meski berada lebih dekat dengan kok, saya tidak melihat dengan jelas saat kok itu jatuh. Saya pikir, peluang kami dapat angka sekitar 70:30. Kami pun harus menunggu tayangan ulang," tutur Apriyani, seperti dilaporkan Kompas, Sabtu (7/8).
"Nggak kebayang kalau kok itu masuk, padahal kami sudah melakukan selebrasi,” tambahnya
Di artikel bertajuk "Lebih Tegang Menunggu Hasil Tes Saliva" tersebut juga terungkap, drama partai final ganda putri itu telah berlangsung sebelum pertandingan dimulai. Awalnya, pada gim pertama, Greysia/Apriyani punya rencana memilih sisi lapangan yang akhirnya dipilih lawan.
"Kondisi arah angin di stadion membuat sisi lapangan tersebut menjadi pilihan favorit pemain ganda, karena memudahkan mereka melancarkan smes," demikian tulisan koran tersebut.
Chen/Jia memenangi undian. Mereka punya opsi untuk menunjuk sisi lapangan. "Saya bilang pada Apri, nggak apa-apa. Biarpun mereka terbantu angin, pukulan mereka bisa keluar," kata Greysia.
Sekelumit drama yang hadir di balik pertandingan monumental ini bakal menjadi cerita tak dapat dilupakan oleh Greysia/Apriyani. Begitu pula dengan momen selebrasi kedua atlet ini dengan pelatih mereka Eng Hian, juga, terekam di benak orang-orang Indonesia, yang ikut merayakan momen kemenangan Greysia/Apriyani di depan layar kaca atau kala menekur di hadapan gawai sambil mengepalkan tangan ke atas.