Sebelumnya, Marcus/Kevin justru harus mengalami kekalahan atas wakil Jepang tersebut di laga babak penyisihan grup A yang berlangsung dua hari lalu, Kamis (14/12) dengan kekelahan telak dua game langsung 17-21 dan 17-21, dan sekaligus menjadikan Marcus/Kevin lolos ke semifinal dengan status runner-up grup.
"Pertandingan hari ini cukup berat, tetapi kami senang bisa ke final lagi, apalagi ini final kesembilan buat kami di tahun ini,” kata Kevin sambil melempar senyum.
“Hari ini kami merasa lebih siap dan lebih fight, karena ini sudah sistem gugur, dan kami ingin sekali bisa lolos ke final. Sekarang sudah lolos ke final, tentu senang, tapi kan belum juara,” tutur Marcus.
Kevin/Marcus dengan mudahnya memenangkan game pertama, seolah Kamura/Sonoda tak dapat berbuat banyak. Namun pada game kedua, justru permainan dikendalikan oleh pasangan Jepang. Saat tertinggal jauh 11-19, Kevin/Marcus sempat menyusul hingga 16-16. Di akhir game pun pasangan Indonesia sempat nyaris mendekat hingga 18-20, buah dari permainan lob panjang yang tampaknya menguras tenaga dan konsentrasi lawan.
Hal ini sempat membuat sang pelatih yang mendampingi Kevin/Marcus, Aryono Miranat, ditegur oleh referee.
“Sempat ditanya oleh referee kenapa Kevin/Marcus bermain seperti itu, banyak lob-lob panjang dan kesannya tidak serius. Lalu saya jelaskan bahwa ini adalah bagian dari strategi dan saya rasa tidak ada yang salah dengan itu. Lawan pun meladeni lob tersebut dan tidak menyerang. Di ganda putri bahkan lebih banyak kita temukan reli panjang seperti ini,” jelas Aryono.
“Memang ini bagian dari strategi ya, main lob lob panjang. Biar gantian, lawan juga jadi capek,” ungkap Marcus.
“Di game kedua itu memang kami mengganti strategi jadi bermain defense. Kami sudah ketinggalan jauh, jadi kami mencoba untuk mengganti strategi,” ujar Kevin.
Selanjutnya di final besok, Minggu (17/12) Marcus/Kevin akan menghadapi Liu Cheng/Zhang Nan (Tiongkok) yang berhasil menaklukkan Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark) dengan 21-17 dan 21-16.