Pada penampilan tersebut, Owi/Butet nampak tidak bermain seperti biasa. Mereka terus berada dibawah tekanan lawan. Di set pertama Owi/Butet harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 12-21.
Memasuki game kedua Owi/Butet beberapa kali sempat unggul poin. Usai interval keduanya pun sempat unggul 16-14 sebelum akhirnya mampu disamakan oleh lawan menjadi 16-16. Setelah itu, Zheng/Chen mampu unggul 16-17 dan kemudian meraih tiga poin berturut-turut hingga akhirnya terjadi game poin 16-20. Owi/Butet sempat memperkecil ketertinggalan mereka menjadi 17-20. Namun pasangan Tiongkok mampu menutup set kedua dengan kemenangan 17-21.
Kemenangan Zheng/Chen sekaligus memperbaiki rekor pertemuan mereka dengan Tontowi/Liliyana menjadi 2-3.
“Kali ini pertahanan kami kurang rapat. Zheng banyak spekulasi, kadang hanya chop dan sekali ‘tembak’ saja kami langsung ‘mati’, jadi kami tidak bisa berkembang. Bermain kan nggak mungkin menyerang terus, ada kalanya harus defense, nah saat defense, malah jebol. Permainan kami tidak keluar,” ungkap Liliyana.
“Penampilan kami memang tidak maksimal, terutama saya yang kurang agresif. Pertahanan saya gampang jebol, nggak seperti biasanya. Hari ini kurang pas ‘touch’ nya,” ujar Tontowi kepada Badmintonindonesia.org.
“Pasti kami belum puas dengan hasil ini, karena kami punya banyak kesempatan di game kedua. Namun namanya game, nggak mungkin menang terus. Kami sudah berusaha dan kami akui hari ini lawan bermain lebih bagus,” kata Liliyana.
Dengan hasil ini maka Indonesia hanya memiliki satu wakil di final lewat pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Di babak final, Kevin/Marcus akan berhadapan dengan Liu Cheng/Zhang Nan dari Tiongkok. Laga final akan ditayangkan langsung oleh Kompas TV pada Minggu (17/12), mulai pukul 16.00 WIB.