Dilansir dari media Jepang, nhk.or.jp, peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Misaki Matsutomo itu memutuskan gantung raket lantaran belum lagi naik podium juara sejak April 2019 lalu.
Bukan cuma itu, Matsutomo/Takahashi juga nyaris tidak punya kesempatan untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 karena Jepang sudah mengamankan dua wakilnya lewat Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara. Selain alasan tersebut, Takahashi juga diketahui sempat mengalami cedera pada akhir tahun lalu.
Bersama Matsutomo, Takahashi merupakan salah satu ganda putri terbaik yang dimiliki Negeri Matahari Terbit. Bukan hanya pernah menjadi pasangan nomor satu dunia, Matsutomo/Takahashi juga tercatat sebagai ganda putri Jepang pertama yang sukses merebut medali emas di ajang Olimpiade, tepatnya empat tahun lalu di Rio de Janeiro, Brasil.
Bahkan, Matsutomo/Takahashi yang saat ini menduduki ranking tujuh dunia, boleh dibilang menjadi awal mula atau pelopor kebangkitan ganda putri Jepang setelah lebih dari 30 tahun ‘mati suri’. Mereka juga menjadi pasangan yang berhasil merobohkan dominasi ganda putri Tiongkok beberapa tahun kebelakang.
Kejuaraan All England Super Series Premier (saat ini BWF World Tour Super 1000) 2016 lalu menjadi gelar prestisius pertama Matsutomo/Takahashi dengan mengalahkan pasangan Tiongkok, Tang Yuanting/Yu Yang dalam permainan dua game langsung dengan skor 21-10 dan 21-12.
Saat berita ini diturunkan, belum ada pernyataan langsung dari Ayaka Takahashi terkait keputusan penisunnya. Namun kepada media Jepang, dia mengatakan akan segera mengadakan konfrensi pers dalam beberapa hari ke depan.