Dua wakil tunggal putra Indonesia lainnya juga memiliki hasil yang berbeda. Jonatan Christie misalnya. Di Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Jonatan berhasil melangkah hingga perempat final, namun di Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, dia justru langsung terhenti di babak pertama.
Sedangkan Shesar Hiren Rhustavito belum bisa melangkah lebih jauh dari babak 16 besar Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, dia justru langsung terhenti di babak pertama.
Kepala Pelatih tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra mengatakan, kendala utama yang memengaruhi penampilan ketiga anak asuhnya itu adalah faktor non-teknis. Yakni soal fokus. Sebab menurut Hendry, Anthony, Jonatan dan Shesar tidak memiliki kendala teknis apapun.
“Kalau saya lihat dari main dan mendengar dari atletnya, mereka kehilangan fokus dan kurang bersiap menghadapi kesukaran dalam pikirannya. Jadi kurang yakin, hingga mainnya tidak maksimal, tidak keluar. Itu yang saya tangkap dan lihat dari sisi non-teknis. Kalau teknis sudah oke,” kata Hendry Saputra dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
Dari ketiga anak asuhnya yang dibawa ke Bangkok, hanya Anthony yang berhasil lolos ke BWF World Tour Finals (WTF) 2020. Hendry menaruh harapan cukup besar kepada Anthony untuk memberikan penampilan yang lebih baik di turnamen berikutnya.
“Untuk WTF saya yakin, dari kedua kejuaraan sebelumya, Ginting seharusnya sudah lebih baik pikiran dan mentalnya. Kalau bisa main maksimal, harusnya bisa juara. Targetnya bisa main maksimal dan juara,” tuturnya.