"Di gim ketiga saat tertinggal, saya komunikasi terus sama Melati. Tetap fokus, tetap semangat dan tenang, pertandingan belum selesai. Jadi kunci menang hari ini memang di komunikasi," tegas Praveen, melalui keterangan pers yang dirilis PP PBSI.
Sejak babak 16 besar, Praveen/Melati menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada nomor ganda campuran, di turnamen yang digelar di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, ini.
Mengawali gim pertama, Praveen/Melati yang selalu tertinggal sempat menyamakan kedudukan 5-5. Kedua pasangan kemudian saling kejar angka, sebelum Rankireddy/Ashwini akhirnya bisa menjaga keunggulan 11-8 hingga interval gim pertama. Seusia interval, keunggulan pasangan India itu semakin menjauh sebelum akhirnya menutup gim pertama dengan kemenangan 21-15.
Di gim kedua, Praveen/Melati, yang mengalami tekanan, tertinggal 5-9. Tetapi Praveen/Melati terus berjuang dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 9-9. Namun, dua poin yang didapat Rankireddy/Ashwini membuat mereka unggul 11-9 hingga interval gim pertama. Selepas interval, Praveen/Melati berbalik unggul 16-14 dan menutup gim pertama dengan keunggulan 21-17, sekaligus memaksa rubber game.
Praveen/Melati mengawali gim penentuan dengan baik dan unggul jauh 5-1. Akan tetapi, Rankireddy/Ashwini bisa mengejar dan berbalik unggul 11-9 hingga interval. Mereka bahkan menjauh 14-10. Praveen/Melati coba mengejar dan menyamakan kedudukan 18-18.
Meski sempat tertinggal 18-19, Praveen/Melati akhirnya sukses menutup laga dengan kemenangan 21-19.
Praveen mengakui, kesulitan yang dialaminya bersama Melati dikarenakan mereka tampil kurang maksimal. Walhasil, banyak kesalahan sendiri yang justru menguntungkan lawan. "Puji Tuhan masih diberi kemenangan. Hari ini kami bermain kurang maksimal, banyak melakukan kesalahan sendiri," demikian Praveen.