"Tadi dari cara bermain, sejatinya Jojo di gim pertama sudah benar. Hanya saja di gim kedua saat diserang, akhirnya Jojo kalah di gim kedua. Pada gim ketiga, Jojo sudah bisa bermain menggunakan strategi. Sayang, di awal gim penentuan ada satu momen saat Jojo memaksa mengambil bola di depan net," jelas pelatih tunggal putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, Irwansyah, melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Sabtu (29/10) dini hari WIB.
"Hal tersebut sedikit membuat bagian engkel (pergelangan kaki) luarnya (di) kaki kanan salah menumpu, sehingga sempat membuat terasa nyeri. Jojo sempat meminta bantuan medis lagi untuk disemprot, sayang hanya diperbolehkan satu kali. Biasanya memang mendapat dua kali," Irwansyah, menambahkan.
Keputusan untuk tidak melanjutkan pertandingan sempat menjadi opsi pertama yang diambil oleh Irwansyah dan Jojo. Namun, Jojo berupaya untuk kembali bertanding sebelum akhirnya memutuskan mundur. "Saya sempat khawatir dengan cederanya. Kemudian kami putuskan mundur setelah Jojo berbicara ke saya, kalau engkel kakinya sakit saat menekan," tuturnya.
Sementara Jojo berujar, "Melangkah sih masih bisa, tapi untuk melakukan gerakan yang ada reaksinya saat seperti tadi, masih berasa banget. Tadi cuma agak kaget saja pas memaksa mengambil bola jauh dan tumpuannya jadi tidak pas, makanya berasa sakit engkel kanan saya."
Jojo pun tak mampu membendung kekecewaannya setelah mundur dari laga di babak delapan besar tersebut. Namun, ia tetap mengucap syukur dengan pencapaiannya di turnamen BWF World Tour Super 750ini. "Semoga ada dua hingga tiga hari recovery sebelum ke Jerman (Hylo Open 2022) dan bisa segera pulih," tuturnya.
"Memang Kodai itu pemain yang cukup alot dan ulet. Tetapi cukup disayangkan dengan kejadian cedera saya tadi jadi mengubah semuanya," demikian Jojo.