"Kami tetap bersyukur dengan hasil hari ini, kami juga bersyukur menyelesaikan pertandingan tanpa cedera," jelasnya, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Hari ini, kami akui pasangan China sudah menyiapkan pola permainan, dari bola panjang sampai no lob mereka siap semua," Apri, menambahkan.
Lebih lanjut Apri menyatakan, sejak awal gim pembuka, Liu/Tan tampil agresif dan upaya mereka membuahkan kemenangan. Namun, Apri/Fadia sempat kembali menemukan ritme permainan yang sesuai hingga berhasil memaksakan rubber game. "Tapi di gim ketiga hilang lagi," ungkap pemain asal klub PB Jaya Raya ini.
"Setelah interval gim ketiga, fokus dan kondisi kami menurun sehingga tidak bisa menjaga agresivitas. Sementara mereka langsung mempercepat tempo," tuturnya.
Sementara, Fadia menilai, banyak pelajaran penting yang dipetik dari laga semifinal turnamen BWF World Tour Super 750 ini. "Pola permainan kami terbaca, ini jadi pelajaran kalau bertemu mereka lagi. Kami harus lebih konsisten dan bisa mengubah tempo ketika sedang tertekan," pungkasnya.